Di Dalam Puisi

Di dalam puisi
Rohku ditiup, lalu aku membumi
Ibuku tidak mampu memberi asi
Sebagai ganti asi, aku dijejali diksi

Di dalam puisi
Aku berak dan mandi
Lalu tumbuh besar dan bestari
Kemudian menjelma menjadi lelaki

Sementara di luar puisi
Aku menemuimu menangisi malam ini
Dimintamu kepada malam agar waktu membeku

Asal kamu tahu
Malam tak peduli lagi pada kita, nona
Malam tumbuh dewasa,
Setelah ia dewasa
Kita tak punya kuasa
Ia tak mau lagi menampung rasa
Maka mari biarkan ia berjalan merdeka

Kamu tak perlu bersusah payah abadikan waktu
Ikutlah denganku hidup di dalam puisi
Di halaman rumah kita nanti menanam diksi dan menyambut pagi dengan bermain bunyi

Kamu pasti suka hidup di dalam puisi
Karena di dalam puisi
Waktu berstagnasi,
Dan di dalam puisi
Kita abadi

Kairo, 5 September 2020
12pm

-

Written by Hilmi Ghifaria 
Meet Hilmi's another masterpieces on:

notes: 
Puisi ini adalah balasan untuk puisi 'Sebuah Sederhana yang Megah'. Kamu bisa temukan puisinya di sini

Komentar

Postingan Populer