Sepotong Bincang Bersama Malam.

Malam selalu punya rahasia yang tak pernah bisa diungkap. Hadirnya berarti kejutan, seberapapun aku siap untuk menerima. Kemarin dibawanya aku menjelajahi belantara rindu, hari ini ia melemparku jauh, lautan mimpi menyambut dengan tangan terbuka.

Saat kurasa aku tersadar, kutemui diriku terbaring mengerjap mata, mempertanyakan apakah benar yang terjadi ataukah mimpi yang hanya mampir. Sesaat kemudian, kulihat gulita kian pekat membutakan indera. 
-
Semua terjadi diluar dugaanku, terjadi sangat cepat. Tetiba, kini aku sudah bersama Malam. Suaranya tenang dan menenangkan.

"Bukan dunia yang berubah untukmu. Kaulah yang harus cerdas menerimanya. Menyesuaikan diri, mengubah apa yang perlu dan mempertahankan yang sepatutnya kau pertahankan, dalam dirimu." Kata Malam sambil membelai. 

Ucapannya sungguh menohokku. Aku bertanya-tanya, bagaimana bisa ia membaca keluhku, tapi kuabaikan tanya itu, karena Malam tampak begitu meyakinkan untuk mampu mengayak dan membersihkan endapan keherananku yang begitu tebal. 

"Sejahat itukah manusia hingga berupaya menyingkirkan sesamanya? Sudah tiadakah ingat tentang rangkul-merangkul dan berjalan bersama? Aku melihat mereka memeluk erat, tapi lalu menusuk kejam dan dalam..." aku mengadu. 

Kemudian Malam menjawab, "Rekam segalanya. Abadikan dalam hati dan pikiranmu. Ingatlah selalu kepedihan yang kau rasa ketika kau saksikan betapa keji ego merasuki sesamamu, mendorong mereka saling dusta menyembah ambisi, agar tak kau ulang pedih itu untukmu dan sekitarmu.Tanam mimpi dan cita-citamu dalam-dalam, sirami dengan kejujuran dan niat baik, lindungi ia dari hama yang berusaha mematikan atau meracuni. Maka kelak, kau akan menyemainya dengan bahagia dan bahkan Tuhan akan bangga dengan segala kebaikan yang kau perjuangkan..." 

Aku terkesima sambil berusaha mencerna nasihat yang Malam sampaikan. Dingin adalah sifat asli Malam, tapi saat hangat, maka merebah dipelukannya adalah sebuah ketenangan paripurna. 

Malam lalu kembali berujar, "Jalani hidup ini dengan segenap sadarmu, nak. Sebelum sempat penyesalan menggapaimu di masa depan, karena kini kau lambat terlena. Hari-hari pasti berganti dan mempertanyakan kebingungan-kebingungan hanya akan membuatmu berlari di tempat. Maju dan temukan jawaban dari segala tanyamu. Tidak ada yang bisa menghentikan tekad bulat dan segala usahamu. Ingat, Tuhan selalu di sisimu, selama apa yang kau niatkan adalah kebaikan. Wujudkan segala ingin, nak. Jangan pernah ragu akan dirimu. Kekuatan terbesarmu, datangnya adalah dari sini," sambil menunjuk ke dalam hatiku, menatapku penuh yakin.

Kutatap Malam dengan penuh haru. Kurasakan peluknya seperti memberikan kekuatan untukku. Mataku lalu terpejam dan aku perlahan terlelap dalam hangat dekapannya.

-
Kini tak lagi kutanya apakah benar yang terjadi ataukah mimpi yang hanya mampir saat tadi bercakap dengan Malam. Yang jelas yang kutahu, adalah Malam telah berhasil menjawab gundah hati yang mengganggu nyenyak tidur sekian lama...


🌬
@nayasalsaa
somewordsandaheart.blogspot.com
Cairo, May 7 2020 
10.34 pm 

Picture credits: Pinterest







Komentar

Postingan Populer