Tentang Berdamai

Terbentang ruang yang begitu jauh antara raga yang bersisian. Mata tak tertuju pada pandang, telinga tak mendengar meski dekat, batinpun lumpuh menyadari kehadiran. Kata demi kata hanya mengambang, ada dan tiada tak tau pasti. Berbicara cuma sebatas formalitas agar tak saling curiga.

Banyak perenungan yang terjadi. Pikiran tersita, jiwa jadi lelah. Terjebak dalam rencana-rencana. Maunya berlalu saja pergi, tapi ternyata lupa sedang malas berkompromi. Maunya semesta jadi baik saja, esok pagi kala terbangun, yang di seberang kembali menyapa. Ujung-ujungnya, maunya menyerah, tapi tau pesimis tak akan berjodoh dengan ujung.

Di tengah kebekuan hati, gema petuah ibu menggetarkan. Memancarkan hangat yang meluluhkan. 'Kalau kau menginginkan perdamaian, maka berdamailah dengan dirimu dulu.'

'Kalau kau menginginkan perdamaian, maka berdamailah dengan dirimu dulu.'

Memang.

Harus kuakui aku tidak mengenal gejolak hati ini. Bukannya dendam yang kupelihara, tapi apalah daya aku melawan sulitnya terlilit prasangka. Sunyi yang mendadak ambil kuasa semakin semerbak, memberi suntikan anestesi duga yang begitu membius, menjalari arteri tak tau ampun.

Terus-terusan aku melawan keadaan. Menyalah-nyalahkan. Tak mau aku mengalah. Tak mau aku salah. Sayangnya semua berakhir konyol karena nyatanya akulah yang bermasalah. Akulah yang berego tinggi. Akulah yang menciptakan semua keluh semua kesah yang tiap hari pahit kukecap.

Yang di seberang tampak menanti-nanti sambil keheranan. Bertanya-tanya mengapa.

Aku menunduk dalam. Sedalam itu pula aku bisa menerawang lubuk hatiku yang masih bergeming dingin.

Dan kukerahkan seluruh tenaga melawan irasionalitas terkaan yang masih abu-abu tapi sanggu mengelabui. Aku kerahkan seluruh kesanggupan untuk memecah hening dan mencairkan beku.

Untuk diriku, tenanglah. Aku tak ingin punya musuh. Mari berdamai, dan maafkan segala salah.

Komentar

  1. Aku yang duduk disampingmu pun dengan lirih berucap "semoga berhasil"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Serta merta aku menyambut jawabmu, dengan ulas senyum yang mengulum :))❤

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer