Duh,

Adalah sebuah kenyataan pahit untuk kuterima bahwa aku sepertinya memang bukan satu-satunya untukmu. Itu sungguh tidak adil. Karena asal kau tahu, kau satu-satunya untukku. Sebagai bentuk balas dendam, malam hari aku berdoa agar besok kau bukan lagi satu-satunya untukku. Pagi menjelang dan ternyata doaku terkabul. Aku senang, hingga mataku terbuka. Dan kusadari, ternyata doaku memang terkabul. Tapi sial, hanya dalam mimpi. 


Komentar

Postingan Populer