Ini Adalah Sebuah Perjalanan Menuju Puncak
Ini adalah sebuah perjalanan menuju puncak
Kau seka peluh di dahiku
Aku, menatap bola matamu yang mengerling; terbata kueja kasih sayang itu
Air dalam kendi yang kau bawa kutenggak habis
Berupaya aku menelan ragu, gusar juga ketakutan akan bayang-bayang lalu yang mengintai dan mungkin menyergapmu dariku
Lebih sudah delapan hari setelah hari ketiga puluh
Tapi memilikimu hari-hari berganti walau terasa seperti tak pernah berganti
Telingaku begitu bersahabat mendengar rindu,
Kakiku menapaki lika-liku renjana
Lalu lintasan ini semakin menanjak
Oksigen mulai menipis dan nanti, aku tau untuk bernapas saja aku akan terengah
Yang aku tak ingin, adalah kau hilang di antara pekat kabut, sebelum sempat kita menyibaknya untuk melihat puncak dengan hati lega dan gembira, mengaku dirangkul surya padahal kehangatan itu kita yang pancarkan
Yang aku ingin, adalah aku dan doaku, juga Ia yang Maha Pengabul, mampu menguatkan kau berdiri, melangkah atau sekadar membuat pilihan untuk bertahan,
Setidaknya jika bukan untukku, atau kita
Maka semoga untuk dirimulah kau mau tetap tegak
Karena bagaimana bisa seseorang memijak pada tumpuan yang gentar disergap dingin angin menuju puncak?
Kairo, Jum’at 3 Februari 2023
9.32pm
Komentar
Posting Komentar