Penulisnya Tak Punya Ide Judul.

"Dia tak mau," Kutatap matamu yang binarnya adalah harap. 

Kau bilang kepadaku: "Dia hanya tak mau!" 
Kujawab: "Tidak mau itu bukan hanya!"

Sepasang alis tebal di wajahmu itu lantas bertarung. 

"Kau benar sayang padanya?" Pertanyaan itu meluncur begitu saja dari bibirku.
"Maksudmu apa bertanya? Kau tak lihat kesungguhanku?"
"Aku melihatnya, makanya aku bertanya. Kau sungguh-sungguh menyayanginya, atau sungguh-sungguh menyayangi egomu?"

Kita berhadapan. Amarahmu tampak berganti gusar.

Aku melanjutkan, "Kau sudah tau dia tak mau, kan. Maka itu jelas bukan kehendaknya tapi kehendakmu. Maka itu jelas untukmu, bukan untuknya." 

Dan, 

percakapan itu pun usai. 

Komentar

Postingan Populer